Jika kita menerima Pendapatan, ini beberapa point yang perlu kita terapkan, sengaja saya susun berdasarkan skala prioritas :
• Pertama kali setelah kita menerima Pendapatan maka Kurangi pendapatan kita dengan menyisihkan sebagian kepada orang tua kita. Alasannya.. jikalah kita lupa siapa yang melahirkan kita, membesarkan kita, menafkahi kita dan membuat kita yang tidak bisa berbuat apa apa menjadi seperti ini.. saya ingatkan bahwa orang tua kita adalah pemeran pertama dan utama, jikalau kita sudah menikah, memiliki banyak pengeluaran untuk keluarga kita dan urusan ursan lainnya, sisipkan sebagian penghasilan kita pertama untuk orang tua kita.. kendatipun orang tua kita sudah cukup mampu atau menolak, percayalah dengan member kepada orang tua kita,itu akan membuat mereka senang, semakin banyak jumlahnya maka akan semakin baik (disesuaikan dengan pendapatan kita, tetapi yang terpenting bukan Cuma jumlahnya tetapi perhatian dan membiasakan diri sejak dini ) mungkin tidak terfikirkan oleh kita, bahwa setiap kali orang tua kita ibadah juga berdoa dan menyebut nama kita sungguh rezeki kita akan bertambah (silahkan buktikan sendiri)
• Kedua setelah point diatas, Kurangi pendapatan kita dengan memberikan Kewajiban kita terhadap orang lain (hutang) meskipun kita sudah berkeluarga, kita seorang tulang punggung keluarga. Jangan menzolimi dan menyusahkan orang lain dengan menunda nunda membayar hutang, ingat bahwa orang lain itu pasti punya kebutuhan yang tidak kita ketahui. sebisa mungkin, semampu mungkin bayarlah hutang hutang kita (ingat semampu mungkin, bukan semau mungkin), banyak diantara kita pasti pernah merasakan ini, ada seseorang yang bicara baik baik ingin meminjam uang untuk sebuah keperluan dan berjanji akan membayarnya, tetapi ketika sudah waktunya membayar, selalu saja ada alasan, menghindar atau menunda, bahkan ada yang lebih galak ketika di tagih, padahal sudah kurang baik apa kita?? jangan lupa bahwa hutang itu dibawa sampai mati, maka janganlah mati sebelum kita membayarkan hutang hutang kita, (Kapan waktunya mati?? Kapanpun mungkin)
• Ketiga Kurangi Pendapatan kita untuk kebutuhan menafkahi Istri dan Anak kita, ingat bahwa sedekah paling baik seorang pria berkeluarga, adalah sedekah kepada Istri dan Anaknya, ingat bahwa seorang pria adalah pemimpin yang akan bertanggung jawab penuh di dunia dan akhirat nanti.. jangan bicara berbagi ke anak yatim, ke fakir miskin, ke janda, sebelum kita (Pria) memenuhi kebutuhan Istri dan Anak kita, apakah di benarkan jika seseorang bisa memberikan hartanya kepada fakir miskin dan anak terlantar sementara istri dan anaknya kelaparan dirumah??.. no.. cukupi kebutuhan istri dan anak
• Keempat. Menabunglah atau berinvestasilah untuk kebutuhan kita di masa mendatang, sisihkan sebagian dari penghasilan kita untuk menabung atau berinvestasi, contohnya mulailah tegas menabung seratus atau beberapa ratus ribu perbulan, jika sudah menjadi 2juta, tukarkan menjadi Emas. Ini cara menabung sekaligus berinvestasi dunia paling aman
• Kelima. Berbagilah kepada Sesama.. daripada seluruh pendapatan kita yang sudah dikurangi diatas, sisihkan sebagian untuk memberi dan berbagi kepada sesama.. mulailah mengalokasikan sebagian untuk fakir miskin, anak teralantar atau kebutuhan social lainnya..
• Keenam. Habiskanlah sisanya untuk Anda ! inilah waktunya anda menghabiskan sisa pendapatan anda, berikan Ilmu, makanan, pakaian, liburan, hiburan dan kendaraan yang layak untuk diri anda ! ingat bahwa kita harus menghargai semua jerih payah kita!!
( Total Pendapatan – Memberi kepada Orang Tua – Membayar Hutang – Menafkahi Istri dan Anak – Menabung dan Investasi = Pendapatan Bersih )
Tulisan dan catatan ini saya tulis berdasarkan pemikiran juga pengalaman saya pribadi, menggunakan pertimbangan prioritas dan rasionalitas..Memetakan Pengeluaran - Wajib dibaca Pria Dewasa, Kepala Keluarga dan Tulang Tunggung Keluarga.. jika ada yang tidak setuju atau memiliki pandangan lain, yaa sah sah saja hhe..
ya sekali lagi catatan ini adalah pendapat saya, menurut saya.. seorang Pria, Seorang Anak Pria Pertama, Seorang Kepala keluarga dan Seorang pemimpin juga pemilik perusahaan kecil yang sedang saya kembangkan
0 comments:
Post a Comment